Jumat, 19 Juni 2009

Suara Hati Insan yang Lupa Diri

Suara Hati Insan yang Lupa Diri


Arus kehidupan berputar dengan berbagai macam rasa. Setiap hari kurasakan indahnya kehidupan. Makna yang mengalir di dalamnya begitu menakjubkan. Kini aku telah tinggal ditengah-tengah kehidupan, sudah terhitung 20 tahun, tak terasa perjalan yang singkat ini telah membawaku mengilingi berbagai macam tempat, mulai dari tanah air sendiri bahkan sampai ke negeri para nabi. Memang tak mudah kita melawati hari-hari ini jika kita memang benar-benar mau meraih buah dari kehidupan di dunia ini.


Aku melihat kebersamaan pada waktu itu membuatku seolah menjadi seorang yang terbaik diantara mereka. Seakan-akan tak ada bandingannya. Setiap ada suatu problem yang membutuhkan solusi, pandangan mereka sedikit banyak selalu mengarah padaku. Tapi tak selamanya hal seperti tadi akan berjalan terus. Seperti yang aku alami sekarang, semenjak kita berpencar, ada yang di IAIN Semarang, UIN Yogyakarta, UIN Syarif Hiddayatullah Jakarta, UIN Malang dan lainya, sekarang terasa berbeda. Kudengar banyak prestasi dari mereka yang mungkin aku belum bisa melakukanya.

Ini yang membuatku sedikit merasakan arti nilai diri dan makna akan prestasi. Akankah aku akan menjadi pecundang dihadapan mereka yang telah mengukir beberapa prestasi di kampus masing-masing. Ataukah akan menjadi orang yang disegani dikomunitas mereka? yang secara aku tidak sedikit mempunyai peluang dan kesempatan seperti halnya mereka.

Tapi setidaknya dalam tulisan yang singkat ini ada pelajaran untukku dari itu semua. Walau mereka mampu mengukir prestasi dengan jalan competition, tapi setidaknya aku yang disini mampu memberikan jawaban atas pertannyaan yang mereka lontarkan kepadaku. Itu sudah cukup membuktikan bahwa aku yang disini masih mampu bersaing dengan mereka yang mengukir prestasi di bumi pertiwi.


Tidak ada komentar: