Jumat, 24 September 2010

Kesempatan Muda ini tak Akan Kembali Lagi

Kesempatan Muda ini tak Akan Kembali Lagi

Kata orang masa muda itu adalah masa Ke-Emasan, dimana kekuatan yang ada dalam diri kita masih terkumpul banyak. Apalagi kalau berbincang masalah kesempatan untuk menikmati kebahagian hidup, memang tempatnya pada masa ini.

Banyak sekali corak hidup dalam fase ini, ada yang sukanya ngeband, ada yang sukanya jalan-jalan, ada yang sukanya main game, dan ada juga yang suka belajar. Dalam tulisan ini, penulis hanya ingin intropeksi diri. Memang, penulis akui bahwa fase muda ini sungguh sangat menggiurkan. Apalagi kalau hanya di isi dengan refresing saja. Kita terkadang lupa akan tugas yang kita emban pada fase ini. Apa itu?


Kita terkadang lupa akan tugas besar kita, tidak hanya untuk kebaikan kita kedepanya, akan tetapi juga tanggung jawab kita terhadap orang tua kita. Apakah mereka hanya kita anggap sebagai orang biasa-biasa aja? Apakah mereka kita anggap tidak ada hubunganya dengan kehidupan kita mendatang?

Penulis terkadang diceritai menyoal kehidupan orang-orang yang sudah berkeluarga. Nikah dini yang kelihatan menyenangkan akan tetapi berbuah pahit. Terkadang anak-anak remaja hanya ingin kepuasan nafsu belaka. Tidak mau tau apa resiko yang mereka hadapi di kehidupan esok. Makanya terkadang banyak sekali anak muda yang sudah menikah akan tetapi tidak sanggup untuk mengurus anak dan istrinya. Apakah mereka pikir orang tua mereka itu tidak memikirnya? Sangat haru sekali ketika orang tua memikirkan anaknya yang menikah tanpa kesiapan yang kuat.

Tidak hanya nikah dini, tapi juga menyangkut remaja yang sukanya refresing. Kadang kita menyadari bahwa waktu yang kita gunakan untuk hiburan itu sangat banyak tinimbang apa yang kita gunakan untuk membekali kehidupan kita dimasa mendatang. Akan tetapi kita seolah-olah tidak mau tau, cuek, acuh dengan apa yang kita lakukan ini.

Ingat sobat, waktu muda tak akan kembali lagi. Kita punya banyak bekal yang perlu dipersiapkan kedepanya. Penulis pikir, dengan tulisan ini, pembaca bisa menyimpulkan, apa yang terbaik untuk membekali diri. Apa bekal yang harus kita siapkan untuk diri sendiri, untuk orang tua kita dan untuk keluarga kita nanti. Dan yang paling utama tentunya tanggung jawab kita ke Sang Pencipta.

baca lagi......