Selasa, 25 November 2008

Perlukah Kita Mempersiapkan Diri

Setiap insan pasti memerlukan sesuatu dalam hidupnya, baik itu yang bersifat dhohir maupun batin. Kebutuhan yang mereka perlukanpun berbeda-beda, karena kehidupan kitapun berbeda, dan masa-masa yang kita jalanipun berbeda. Ada yang sedang menjalani masa kanak-kanaknya yang pastinya perlu adanya kasih sayang dari orangtuanya, ada yang sedang menjajaki masa remajanya, dimana mereka sedang mencari-cari jati diri mereka, ada pula yang sedang menjalani masa-masa tuanya, dimana mereka harus bisa menjadi panutan oleh anak-anaknya dan juga mencari nafkah buat keluarganya. Inilah kenyataan yang ada di dunia ini, siapa saja yang kurang siap dalam menghadapi masa-masa yang sedang dihadapinya, bisa jadi mereka akan dibuat stres bahkan tak sanggup lagi tuk menjalani masa-masa hidupnya tadi . Maka tidak mngherankan kalau banyak orang yang mengakhiri kehidupanya dengan bunuh diri gara-gara mereka tidak siap dengan kehidupan yang sedang dijalaninya. Sesuai kondisi yang ada akan sangat perlu bagi kita untuk mempersiapkan segala keperluan yang kita butuhkan sedini mungkin, sebab kalau tidak sekarang kapan lagi sobat?

Kondisi terkadang memaksa kita untuk berbuat yang lebih baik, tapi disisi lain faktor yang ada dalam tubuh kita berkehendak lain, so hasilnyapun tidak sesuai dengan harapan. Tapi bagaimanapun itu semua akan terjadi dalam alam kehidupan kita, yang mau tidak mau harus kita selesaikan dan kita hadapi satu demi satu. Jangan lemah menghadapi persoalan yang sepele tapi persoalan sepele seperti apapun juga jangan kau acuhkan begitu saja, sebab dari soal yang sepele inilah akan berkembang menjadi soal yang besar jika tidak diperhatikan sedini mungkin.
Waktu terkadang membuat kita merasa nyaman dalam hidup, bahkan membuat kita betah untuk tetap hidup dalam kehidupan kita, padahal kehidupan sebenarnya tidak seperti yang kita bayangkan, dimana kita sering melirik dunia ini seakan-akan seperti surga yang penuh dengan kesenangan tapi yang tak kita sadari justru waktu itulah yang akan membuat kita menyesal dikemudian hari. Seperti yang dikatakan oleh Imam Ghazali dalam kitabnya “Ihya Ulumuddin” , beliau mengungkapkan bahwa siapa saja yang menyangka bahwa dunia itu bisa membuat bahagia 1 jam saja maka dia akan menyesal selama setahun lamanya.

So, apa persiapan yang mesti kita lakukan? Apakah itu bersifat materi aja atau dhohir, ataupun fisik aja, tentunya keseimbangan antara kesemuanya itu, kalau sudah benar-benar seimbang, hasil yang akan kita peroleh nantinyapun akan fantastik.

baca lagi......

Rahasia di Balik Kesuksesan

Hidup sebagai seorang penuntut ilmu tidak bisa dikatakan sulit ataupun mudah, sebab semua tergantung pada diri kita masing-masing. Kita sering menjumpai para pelajar disekitar kita yang berhegemoni antara satu dan yang lainya, tapi justru dengan inilah kehidupan kita sebagai pelajar lebih terasa. Ada yang suka belajar saja, ada yang sukanya bermain ada juga yang sukanya belajar tapi diapun mampu mengimbanginya dengan bermain. Berbagai aktifitas selalu saja ada tiap harinya, baik itu yang sifatnya mendukung study maupun yang bersifat hanya buang waktu saja. Makanya baik buruknya hasil yang nanti kita dapatkan pastinya tergantung pada diri kita masing-maisng. Kalau kita mau hasil akhir bagus tentunya usaha untuk menuju hal itu harus ada, begitu juga sebaliknya.

Sebenarnya masing-masing orang mengetahui karakter dirinya sendiri bagaimana dia harus mendapatkan hasil yang memuaskan, begitu juga dengan para penuntut ilmu, mereka mengetahui poin-poin penting mana yang harus dia lakukan. Walaupun demikian dalam tulisan ini penulis menginginkan untuk berbagi pengalaman mengenai poin-poin apa saja yang mesti dilakukan oleh seorang yang sedang menuntut ilmu. Ada lima rahasia yang penulis mau ungkapkan kepada para pembaca. Do you want to know what are the secret? Please remember this secret :

  1. Kepercayaan
Dalam poin ini kita sebagai pelajar harus percaya pada Alloh bahwa Dia akan selalu menolong kita, don’t despair, please! Kita mampu ko, mendapatkan apa yang kita inginkan asalkan mau berusaha dan percaya pada kekuasaan Alloh, karena setiap orang pasti punya talenta sendiri-sendiri, maka kembangkanlah talenta yang kamu punyai sobat. Selain itu kita juga harus bisa membuat orang percaya pada kita.

2.Profesianalisme

Poin inilah yang terkadang masih perlu kita pahami dalam-dalam, sebab kalau kita mampu memahaminya dengan baik, hasil yang nanti kita dapatkan pasti juga akan sangat perfect banget

3. Keikhlasan

Pastinya kita sebagai pelajar mesti kudu ikhlas dalam mengahadapi rintangan yang ada, baik itu masalah financial, masalah ortu ataupun belajar yang sangat menjenuhkan, semua mesti dijalanin dengan rasa ikhlas.

4.Kebersamaan
Yang namanya kebersamaan memang sangat kita butuhkan, apalagi kita setiap harinya membutuhkan bantuan orang lain. Yang terpenting dalam kebersamaan ini adalah kita harus bisa saling mengingatkan dalam hal amar ma’ruf nahi munkar.

5. Tahu akan tujuan yang mau ditempuh

Tentunya setelah kita memahami kemampuan kita dan orang lain bisa percaya pada kita, kita sudah bisa bersikap secara profesianal dan ikhlas dalam menghadapi apapun dan selalu bersama-sama dalam hal kebaikan, maka kita harus ingat tujuan semula, karena inilah poin akhir yang mau kita raih.

Ingat sobat waktu berjalan begitu cepatnya sampe terkadang kita tak sadarkan diri, so don’t let we regret in the future, Ok.


baca lagi......

Biografi Ahmad bin Hanbal

Imam Ahmad bin Hanbal adalah manusia yang sangat pemalu, sangat mulia dan sangat baik pergaulannya serta adabnya, banyak berfikir, tidak terdengar darinya kecuali mudzakarah hadits dan menyebut orang-orang shalih dengan penuh hormat dan tenang serta dengan ungkapan yang indah. Bila berjumpa dengan manusia, maka ia sangat ceria dan menghadapkan wajahnya kepadanya. Beliau sangat rendah hati terhadap guru-gurunya serta menghormatinya.

Ø Kehidupan Kanak-kanak Beliau

Imam Ahmad bin Hanbal lahir di kota Baghdad bulan rabi’ul awwal 164 H. Nama panjang beliau adalah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin Asad Al Marwazi Al Baghdadi . Waktu berumur tiga tahun, ayahnya meninggal sehingga beliaupun tumbuh besar dengan kasih sayang ibunya. Ayah beliau seorang komandan pasukan di Khurasan di bawah kendali Dinasti Abbasiyah. Kakeknya mantan Gubernur Sarkhas di masa Dinasti Bani Umayyah, dan di masa Dinasti Abbasiyah menjadi da’i yang kritis. Waktu kecil beliau terkenal sebagai anak yang alim suka beri’tikaf dan senang menjaga kebersihan.

Ø Kehidupan Muda dan Studinya

Beliau memulai karirnya dengan belajar ilmu fikih kepada abu yusuf, muridnya imam abu hanifah yang terkenal dekat dengan beliau. Sebagai seorang murid, beliaupun selalu mentaati semua omongan gurunya dan juga menghormati mereka. Salah satu guru-guru yang beliau sangat cintai adalah Imam Syafi’i, beliau sempat belajar fikih dan hadist kepada Imam Syafi’I bahkan beliau pernah mendapat penghargaan yang cukup tinggi dari Imam Syafi’I dalam bidang ilmu tersebut, sampai Imam Syafi’I pernah berkata kepada beliau” Beritahukan kepadaku kalau ada hadist yang belum aku tahu sehingga nantinya aku dapat mengamalkannya”. Selain waktu beliau digunakan untuk mencari ilmu tapi beliaupun menghiasinya dengan tingkah laku yang lain seperti jihad, menjaga hak-hak dalam agama islam dan beliapun melakukan ibadah haji lima kali dalam hidupnya bahkan dua diantaranya beliau lakukan dengan berjalan kaki.

Ø Keahlian Beliau dalam Berbagai Ilmu

Beliau menghabiskan 40 tahunya untuk mendalami berbagai macam ilmu, maka tak ayal kalau beliaupun pandai dalam beberapa ilmu yang beliau pelajari seperti kemampuan bilingualnya, selain itu juga beliau ahli dalam membuat puisi dan juga ahli dalam tata bahasa dan aplikasinya bahkan jasa beliau dalam ilmu tata bahasa arab sangatlah besar. Bahkan kepada omongan anaknyapun selalu beliau kontrol sehingga kalau salah berucap dalam tata bahasa beliau membenarkanya. Selain ahli dalam ilmu tata bahasa arab beliaupun ahli dalam ilmu al-qur’an, tafsir(authoring works in exegeses), nasekh wal mansukh(science of abrogation) dan qiro’at(recitation).

Ø Lima Prinsip Imam Ahmad dalam Hal Fikih

Prinsip madzhab Imam Ahmad

Ibnu Qoyyim menyatakan bahwa prinsip madzhab Hanbali ada lima:

1. Nushush.

Kalau suatu permasalahan bisa ditemui jawabannya di Qur’an dan Hadist, maka Imam Ahmad tidak akan melirik ke sumber lain.

2. Pendapat para shohabat

Jika pendapat shohabat sama sekali tak ada yang menentang, akan menjadi ijma' yang kuat dibawah Qur'an dan Sunnah.

3. Jika para shohabat berbeda pendapat, maka Imam Ahmad mengambil qoul yang paling mendekati Qur’an dan sunnah.

4. Berpegang pada hadist mursal dan dhoif. Mendahulukannya atas qiyas. Asalkan dhoifnya tidak dikarenakan hadist batil atau munkar atau rowinya muttaham.

5. Qiyas

Beliau mendahulukan hadist mursal, munqothi’, dan qoul shohabiy daripada qiyas. Hanya menggunakan qiyas saat-saat darurat saja.

Qiyas dalam madzhab ini meliputi pula istihsan, masholih mursalah, dzaroi', dan istishhab. Fuqoha Hanabilah mengqiyaskan sesuatu tidak hanya berdasarkan 'illah, namun juga mencocokkannya dengan hukum dan sifat yang sesuai.

Ø Pemikiran Imam Ahmad

1. Dalam masalah iman dan pelaku dosa besar (murtakibu al-kabair)

Menurut Imam Ahmad, amal itu bagian dari iman. Perkataan dan perbuatan baik buruknya dapat mempengaruhi iman. Iman bisa bertambah maupun berkurang. Bila seseorang melakukan maksiat, dia muslim, tapi bukan mukmin.

Pendapat ini hampir mirip dengan mu’tazilah. Hanya saja, mereka berujar bahwa yang mati dalam keadaan maksiat akan kekal di neraka sementara Imam Ahmad menyerahkan urusan itu pada Allah. Sesuai dengan irodat-Nya.

2. Sifat-sifat Allah dan masalah penciptaan Qur’an (kholqu al-qur’an)

Imam ahmad seorang salafi sejati. Tidak menakwilkan ayat mutasyabihat dan mengimani sebagaimana aslinya. Beliau meyakini sifat-sifat Allah sesuai yang tertera dalam Qur’an maupun hadist.

Dari sifat-sifat ini, adalah sifat kalam yang darinya muncul masalah kholqu al-qur’an. Banyak versi riwayat yang berbeda dari Imam Ahmad. Dan dari semua riwayat itu, Ibnu Qutaibah merojihkan riwayat yang mengatakan bahwa Al-Qur'an bukanlah makhluk. Sebagaimana yang dikatakan kaum salaf sebelumnya. Jadi dengan demikian, pernyataan ini bukan bid'ah. Al-Qur'an kalamullah, dan kalam bukan makhluk. Al-Qur'an perintah dan ilmu Allah, dan perintah maupun ilmu bukanlah makhluk.

3. Ru'yatullah di hari kiamat

Ahmad yang berpegang teguh pada nash, tidak mengakui takwil, mengimaninya secara utuh. Tidak seperti Mu'tazilah yang menafikan penglihatan ini. Karena menurut Mu'tazilah, melihat berarti kepada sesuatu yang konkrit. Dan keadaan yang demikian adalah penyerupaan Allah dengan makhluknya.

4. Pendapat Imam Ahmad dalam masalah politik

Imam Ahmad hampir sama dengan Imam Malik dalam masalah ini. Mereka sepakat mengenai urutan para shohabat, juga tentang pemilihan kholifah, juga bahwa keluar dari pemerintahan yang sah tidak diperbolehkan.

Ø Karya Tulis Beliau

Imam Ahmad menulis kitab al-Musnad al-Kabir yang termasuk sebesar-besarnya kitab "Musnad" dan sebaik-baik karangan beliau dan sebaik-baik penelitian Hadits. Beliau tidak memasukkan dalam kitabnya selain yang dibutuhkan sebagai hujjah. Kitab Musnad ini berisi lebih dari 25.000 hadits.

Diantara karya Imam Ahmad adalah ensiklopedia hadits atau Musnad, disusun oleh anaknya dari ceramah (kajian-kajian) - kumpulan lebih dari 40 ribu hadits juga Kitab ash-Shalat dan Kitab as-Sunnah.

Karya-Karya Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah

1. Kitab Al Musnad, karya yang paling menakjubkan karena kitab ini memuat lebih dari dua puluh tujuh ribu hadits.

2. Kitab at-Tafsir, namun Adz-Dzahabi mengatakan, “Kitab ini hilang”.

3. Kitab an-Nasikh wa al-Mansukh

4. Kitab at-Tarikh

5. Kitab Hadits Syu'bah

6. Kitab al-Muqaddam wa al-Mu'akkhar fi al-Qur`an

7. Kitab Jawabah al-Qur`an

8. Kitab al-Manasik al-Kabir

9. Kitab al-Manasik as-Saghir

Menurut Imam Nadim, kitab berikut ini juga merupakan tulisan Imam Ahmad bin Hanbal:

1. Kitab al-'Ilal

2. Kitab al-Manasik

3. Kitab az-Zuhd

4. Kitab al-Iman

5. Kitab al-Masa'il

6. Kitab al-Asyribah Çá

7. Kitab al-Fadha'il

8. Kitab Tha'ah ar-Rasul

9. Kitab al-Fara'idh

10. Kitab ar-Radd ala al-Jahmiyyah

Metode penulisan

Al-Musnad

Mulai pengumpulan musnad sejak Imam Ahmad berumur 16 tahun. Maka beliau mencatat hadits-hadits dengan asanidnya di lembaran-lembaran yang terpisah-pisah hingga beliau wafat. Ketika merasa ajal itu sudah dekat dengannya, beliau segera mulai mengumpulkan kembali hadits-hadits tersebut dan menghapus sebagiannya dan menyampaikan semua kumpulan hadits tersebut berikut metode yang telah ditempuh kepada semua putra dan ahli baitnya. Selanjutnya Imam Ahmad bin Hanbal berwasiat kepada putranya yang bernama Abdullah untuk mengatur kodifikasi hadits beliau melalui metode sanad. Metode ini dianggap sebagai metode yang paling sulit karena harus menertibkan hadits-hadits menurut tingkatan para perawinya dari para sahabat, yaitu mulai dari hadits yang diriwayatkan Abu Bakar r.a, Umar r.a dan seterusnya.

Adapun cara Imam Ahmad bin Hanbal dalam pemilihan hadits-hadits adalah jika hadits tersebut berkaitan dengan hukum-hukum atau ‘aqidah, maka harus dengan memenuhi syarat keshahihannya. Jika hadits tersebut berkaitan dengan keutamaan suatu perbuatan, meskipun hadits tersebut dha’if maka harus dikuatkan dengan meruju’ pada dalil Al-Qur’an dan hadits shahih. Dan jika ada nash lain yang lebih kuat dan menentang hadits tersebut, maka hadits yang lebih dha’if harus dihapus karena tidak memungkinkan untuk menyamaratakan antara keduanya.

Para perawi hadits sangat teliti dan berhati-hati sekali dalam hal ini. Ibn Taimiyah dan Ibn al-Qayyim menegaskan bahwa tidaklah dalam musnad itu terdapat hadits maudhu’. Dan sebagian yang lain berpendapat bahwa terdapat empat hadits maudhu’, akan tetapi ia bukan dari Imam Ahmad. Dan hadits-hadits dha’if yang terdapat dalam musnad yang tidak berkaitan dengan hukum-hukum, bukanlah termasuk hadits yang sangat dha’if sekali.

Dalam pengumpulan musnadnya, Imam Ahmad bin Hanbal telah mengelilingi dunia sebanyak dua kali. Adapun diantara perkataan Imam Ahmad yaitu “ Apabila anda mengimpikan segala keinginan yang terkabulkan, maka terlebih dahulu lakukanlah apa yang Allah inginkan.”

Ø Fuqoha Hanabilah

1. Abu al-wafa ali bin ‘uqail al-baghdadi (431-513 H)

Kitab yang dikarang:"Tadzkirah", "Al-Funun", di bidang fiqh ada kitab "Al-Fushul" yang dinamakan "Kifayatul Mufti", kitab "Al-Mufrodaat", "Al-Isyaroh", "Al-Mansyur".

2. Mahfudz ahmad bin al-hasan bin ahmad al-kaludzani ( 432-510 H) atau lebih dikenal dengan abu al-khitob al-baghdadi.

Kitab yang dikarang: "Al-Hidayah", "Al-Khilaf Al-Kabir" yang dinamakan dengan “Al-Intishor fi Al-Masail Al-Kubbar”, "Al-Khilaf As-Shoghir" yang dinamakan “Ru’usul Masail” beliau juga punya kitab "At-Tahdzib" dalam ilmu faroidh dan "At-Tahmid" dalam ushul fiqh.

3. Muhammad bin Abdullah bin al-husain as-samiri (535-616 H) laqobnya nashiruddin, berguru pada ibnu hakim.
Kitab yang dikarang: "Al-Mustau’ib", "Al-Faruq", "Al-Bustan".

baca lagi......

Siapa yang Berhak Mendapat Kekuasaan

Suatu hari si Bilqis curhat dengan seorang kyai yang pandai dalam ilmu theology, apa coba yang dia curhatkan? “Ustadz aku sudah tidak kuat lagi nih, hubunganku dengan suamiku kayaknya sudah tidak bisa diperbaiki lagi, apakah aku bisa menceraikan diriku sendiri, kalau bisa, apakah hokum cerai yang dilakukan olhku sah menurut agama? Ucap Bilqis pada sang Kyai. Terus sang Kyaipun menjawab dengan nada yang lembut dan penampilanpun sangat wibawa sehingga sang penanyapun tidak berani bertingkah laku yang tidak sopan di hadapanya” sesungguhnya yang berhak melakukan tholaq adalah sang suami, karena beberapa hal sebagai berikut:


pertama, Alloh swt itu menjadikan seorang laki-laki lebih kuat dibandingkan wanita dengan sebab potensi yang dia miliki dan kemampuanya yang melebihi wanita dan juga tanggung jawab yang diberikan kepada laki-laki dimana dia harus membayar mahar untuknya dan wajib mencari nafkah untuk sang istri, sebagaimana yang telah Alloh ucapkan dalam kitab-Nya: ”kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Alloh telah melebihkansebagian mereka(laki-laki) atas sebagian yang lain(wanita), dank arena mareka(laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta wanita”.(Qs. An-nisa :34),

setelah melihat ayat tadi sudah jelas bahwa tanggung jawab dan kekuasaan lebih di pegang oleh laki-laki dalam lingkup rumah tangga,jika berkenan untuk terus menjalankan ikatan rumah tangga, maka terus lanjut, tapi kalau suami pengin menceraikan istrinya maka hak dia untuk menceraikanya. Kedua, Alloh telah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi perempuan-perempuan yang beriman, kemudian kamu ceraikan mereka dst”(Qs. Al-ahzab :49) dan juga berfirman: “apabila kamu menolak istri-istrimu, lalu mereka mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan cara yang bagus, atau ceraikan mereka dengan cara yang bagus juga(Qs. Al-baqoroh :231) sekiranya Alloh menjadikan tholak itu haknya yang menikahi bukan yang dinikahi yaitu jelas yang menikahi adalah sang suami, maka kalau suami berkenan, dia bisa menolaknya. Ketiga adalah sabda Rasul saw: “sesungguhnya tholaq itu haknya sang pemberi mahar” diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Ibn Abbas, pada suatu hari telah datang seorang laki-laki pada rosululloh saw dan berkata, wahai rosul, majikanku menikahkanku dengan budak perempuannya, tapi lama kemudian dia menginginkan untuk memisahkan aku dengan budak perempuannya, maka rasulpun menuju kearah mimbar dan berkata: ”Wahai manusia, apa urusanmu menikahkan budak laki-lakimu dengan budak perempuan lalu kamu ingin memisahkannya? Sesunguhnya tholaq itu hak sang pemberi mahar”.Ibn Qoyyim berkata mengenai hadis ini: di dalam isnadnya ada sebuah ungkapan yang al-qur’an berkebalikan dengan itu, dan Suyuti dalam Jami Shogirnya bahwasanya hadis itu hasan dari riwayatnya Thobrani dari Abbas. Jadi dapat diambil kesimpulan kalau hak yang memberikan tholaq adalah hak suami bukan istri, begitu kata sang Kyai pada wanita yang bertanya padanya dengan penampilan yang berwibawa.


baca lagi......

KETIKA CINTAKU MULAI PUDAR

Bayangmu seakan meracuni fikiranku

Pagi, siang, malam seolah-olah kau selalu menemaniku

Walaupun kau nan jauh disana

Tapi hati kita selalu bersama

Cinta terkadang tak dapat dirasakan dengan logika

Tak dapat pula diucapkan dengan kata-kata

Tak heran kalau orang cukup bingung di buatnya
Tapi itulah cinta

Hal-hal indah selalu mendampingi detik-detik waktuku

Panas, dingin aku rasakan dengan senang hati

Setiap kali mendengar namanya disebut

Jantungpun merespon dengan cepatnya

Deg-deg, deg-deg, deg-deg, ya itulah bunyinya

Tapi ketika dirimu benar-benar terasa dekat dan terus mendekat

Aku justru menghindar darimu

Keindahan yang dulu aku rasakan mulai terasa pudar

Dikit demi sedikit terus memudar

Sebenarnya aku tak tega dengan perilakuku padamu ini

Tapi hati dan fikiranku selalu terbabani

Inilah saatnya aku kuatkan untuk memecahkannya

Walau hati ini sakit dibuatnya

Sobat, apakah aku salah

Apakah aku terlalu ceroboh

Please sobat, tentramkanlah diriku ini

Karena aku belum terbiasa dengan hal ini

Tapi tak apalah

Perjalananku masih nan jauh disana

Cita-citaku masih memanggil-manggil namaku

Angan-anganku masih tertancap di kepalaku

Angan-angan yang indah, yang selalu aku impikan tuk mendapatkanya
baca lagi......

alam fikih keseharian

Pada suatu hari si Riedza(nama seorang muslimah) bertanya pada seorang Guru besar”Ustad, saya sering tidak bisa sholat jum’at di masjid, seperti halnya saya tidak bisa sholat fajar, apakah mungkin bagi saya meletakan sebuah radio di depanku kemudian solat jum’at atau fajar sambil mendengarkan radio itu, apakah itu sudah bisa dikatakan kalau saya sholat di belakang imam?, kemudian selang beberapa waktu Sang Guru menjawabnya,”Pertama, sesungguhnya sholat jum’at tidak wajib bagi seorang wanita,



sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Al-Hakim, dan dibenarkan oleh ulama yang lainnya,”Sholat Jum’at wajib bagi setiap muslim dalam berjama’ah kecuali untuk 4 kelompok: sorang budak, wanita, anak kecil, dan orang yang sedang sakit”. Akan tetapi kalau wanita melakukan sholat Jum’at itu juga boleh-boleh saja dan nanti tidak usah sholat dhuhur dengan kesepakatan para ulama fikih, kemudian timbul pertannyaan, apakah disunahkan baginya untuk sholat jum’at? Kalangan imam hanafi berpendapat, lebih baik sholat Dhuhur di rumah daripada sholat jum’at baik itu yang muda maupun yang tua, sedangkan kalangan malikiyah berpendapat kalau itu nenek-nenek maka boleh ke masjid untuk sholat jum’at karena mereka tidak mengundang hasrat bagi kaum lelaki, akan tetapi kalau membuat hasrat dimakruhkan kehadirannya di masjid, jika itu seorang pemudi yang ditakutkan membuat fitnah kalau hadir di masjid maka haram menghadiri sholat jum’at, tapi kalau ngga mengundang fitnah, hukumnya makruh, adapun kalangan hanabilah berpendapat, dibolehkan bagi perempuan untuk menghadiri sholat jum’at kalau dia tidak begitu mengundang perhatian laki-laki, akan tetapi kalau mengundang perhatian maka dimakruhkan, adapun kalangan Syafi’iyah berpendapat: dimakruhkan seorang wanita menghadiri sholat jum’at walau tidak mengundang hasrat dalam berpakaian, begitu juga tidak mengundang hasrat kalau memakai wangi-wangian maupun hiasanya, dan semua tadi kalau di izinkan oleh para walinya, kalau tidak mendapat izin sama sekali maka kehadiranya pada sholat jum’at itu hukumnya haram, seperti halnya hukum wanita jika ditakutkan mengundang fitnah.

Kedua, tidak sah sholat berjama’ah dirumah di belakang radio ataupun TV, baik itu untuk sholat jum’at maupun sholatyang lain, karena radio maupun televisi itu bukan sesuatu yg pantas sebagai imam yang terbebani untuk melakukan hal sholat baik itu jum’at maupunyang lain, sholat jum’at di rumah tidak sah dilakukan menurut mazhab malikiyah, karena syarat melakukanya adalah di masjid, begitu juga sholat jama’ah batal dengan radio atau TV menurut hanafiyah kerena ada perdebatan mengenai posisi tempat antara imam dan makmum, menurut hanabilah bisa membatalkan sholat seseorang yang melakukan sholat berjamah, kemudian imamnya sendiri di masjid jika disela-sela antar rumah dan masjid yang bisa mendengar suara adzan terdapat jalan yang ramai, menurut Syafi’iyah tidak sah orang melakukan sholat di rumah mengikuti jama’ah yg di masjid sedangakan jarak rumahnya dengan masjid kurang lebih 300 diro’(ukuran orang arab satu diro’ itu panjang lengan tangan dari ujung jari sampai ke ketiak). Dari kasus-kasus diatas adlah yang bisa menjadikan sholat tidak sah, apalagi kalau sholat mengikuti suara radio atau TV pastinya tidak sah sholatnya.


baca lagi......

alam fikih keseharian

Ada seorang perempuan yang berkata kepada Syekh” Ya Syekh, terkadang aku membawa buku-buku pelajaran agama dimana didalamnya ada ayat-ayat al-qur’an dan saya membaca sebagian dari itu sedangkan saya dalam keadaan haid,dan terkadang juga saya membaca al-qur’an dengan tidak memakai jilbab,apakah ini boleh?, jawab seorang syekh tersebut adalah”haram bagi seorang haid, nifas, dan orang yang berjinabat adalah sholat, thowaf, berdiam diri di dalam masjid, membaca al-qur’an, memegang mushaf dan membawanya.



Adapun jika membawa buku-buku pelajaran agama yang di dalamnya terdapat ayat-ayat al-qur’an maka itu boleh-boleh saja karena itu bukan mushaf, tapi bila membacanya dilarang menurut jumhur(kebanyakan)ulama dengan menyebutkan hadis yg diriwayatkan oleh Ashabu sunan sesungguhnya Nabi SAW pernah berkata:”tidak ada sesuatupun yang menghalangi kita dalam membaca al-qur’an kecuali jinabat”, hadis ini juga dibenarkan oleh turmudzi bahwasanya hadis ini adalah hasan bisa diambil untuk berdalil. Di hadis lain yang diriwayatkan oleh imam Ahmad dari sahabat Ali menyebutkan bahwa:”saya melihat rosululloh berwudlu lalu membaca sebagian ayat al-qur’an kemudian beliau berkata seperti inilah bagi orang yang tidak berjinabat, adapun orang yang berjinabat tidak, bahkan satu ayatpun”. Sedangkan pendapat sebagian ulama membolehkan orang yang berjinabat membaca ayat al-qur’an. Setelah melihat pendapat-pendapat tadi begitu juga dengan dalil-dalilnya, kita ambil pendapat jumhur, tidak boleh bagi seorang wanita yang sedang haid membaca ayat al-qur’an yang ada di buku pelajaran agama selagi tidak ada sesuatu yang mendesak untuk membacanya, jika ada sesuatu yang mendesak baru boleh untuk membacanya. Adapun membaca al-qur’an tanpa tutup kepala boleh-boleh saja asal tidak ada ikhwan yang bukan mahromnya yang melihatnya,tapi lebih bagus lagi membaca al-qur’an sambil menutup kepala, dalam keadaan suci dan mengahadap ke kiblat, itu bisa menambah pahala.


baca lagi......

Ramadhan yg penuh kesan


Sudah tidak asing lagi di telinga kita bahwa dikala bulan ramadhan datang pasti banyak sekali ceramah-ceramah keagamaan ataupun info-info yang bersumber dari buku-buku agama yang menuturkan tentang hikmah maupun keuntungan yang dapat kita peroleh di bulan ramadhan ini. Berbagai aktifitaspun kita hadapi setiap hari,ada yang waktunya dihabiskan untuk membaca al-qur’an, membaca buku-buku, kajian-kajian keagamaan, ada pula yang digunakan untuk tidur sepanjang siang, dan juga menonton film. Unik juga kalau kita mau mengamatinya,tapi semuanya itu seyogyanya harus di perhitungkan sebelum bertindak untuk melakukan aktifitas-aktifitas tadi, karena kita harus pandai memanfaatkan kesempatan yang besar ini, bagaimana tidak,setiap kita melakukan amalan yang baik pasti akan dilipat gandakan pahalanya. Semua tergantung kita dalam bertindak, kalau kita mau mendapatkan keuntungan besar di bulan ramadhan ini,pastinya harus menggunakan waktu sebaik mungkin.

Penulis mau berbagi pengalaman dalam tulisan ini,terutama di bulan ramadhan tahun ini, disamping penulis agak banyak disibukan dalam acara-acara ramadhan yang diadakan dikalangan masisir(mahasiswa mesir Indonesia), tapi sering juga waktunya di gunakan untuk menonton film, tentunya film yang memberikan pelajaran pada diri penulis, ada 2 film yang cukup membuat penulis terkagum,bahkan darisini penulis juga mendapatkan pesan-pesan yang luar biasa.What’s the advices that have gotten by writer? Film yang penulis tonton adalah film jepang,mereka mengahadirkan suasana yang berbeda dari film-film Indonesia.Walaupun menceritakan anak remaja yang biasanya banyak mengisahkan tentang masalah percintaan tapi film jepang ini berbeda, mereka justru mengedepankan bagaimana mereka harus menggunakan waktu remaja mereka untuk menghasilkan hasil yang baik yang nantinya mereka bakal nikmati buahnya di waktu mendatang, begitu juga dengan film yang menceritakan tentang anak-anak SD yang kebanyakan waktu seumuran mereka pasti di manja oleh orang tua, tapi disini mereka justru di uji untuk bisa berlaku dewasa dan bisa berkreasi sendiri. Disamping pesan-pesan tadi ada juga yang membuat penulis kagum yaitu solidaritas antar mereka dan kesemangatan mereka dalam belajar, walaupun dalam posisi yang memprihatinkan tapi mereka selalu aja mengutamakan studi mereka. Inilah sebenarnya yang mau penulis sampaikan pada pembaca, sesulit apapun masalah yang kita hadapi, sesulit apapun hati merasakan deritanya cinta, sesulit apapun perasaan malas kita untuk beraktifitas, tapi tetaplah selalu belajar walaupun sedikit, karena dengan sedikit itulah, mungkin dapat membuahkan hasil yang gemilang.
baca lagi......

Kedudukan Ilmu dan Ulama dalam Cahaya Sunah

Banyak hadis rosul dan ayat-ayat qur’an yang menjelaskan keutamaan ilmu dan kedudukan ulama di sisi Alloh dan manusia,di dunia dan akhirat,para ulama di angkat derajatnya keposisi yang tinggi,kita tidak bisa menuju kesana dengan jalan kaki,ataupun terbang kesana dengan sayap melainkan dengan ilmulah kita mampu menuju ke tempat yang tinggi itu.

Tidak salah lagi ilmu yang kita maksud disini adalah ilmu agama,dimana dengan ilmu agama,manusia tahu siapa sejati dirinya dan siapa tuhannya,bisa menuntunya ke tujuan yang dimaksudnya,bisa menyingkap jalan yang sedang ditempuhnya,mengetahui apa yang di milikinya dan sesuatu yang bersamanya ,setelah itu dengan ilmu agama yang benar bisa menuntun manusia ke jalan yang benar,mendekatkan pada perkara yang baik,dan berhak mendapatkan kemaslahatan dan menolak kerusakan.

Rosul pernah bersabda:”barangsiapa yang menginginkan kebaikan dari Alloh,maka pahamilah ilmu agama”,hadis yang lain menyebutkan:”barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu,maka Alloh akan memudahkanya jalan ke surga,dan barangsiapa yang berkumpul di salah satu rumah Alloh,diiringi dengan bacaan al-qur’an dan mempelajari apa yang terkandung di dalamnya melainkan para malaikat mengelilingi mereka,kebahagiaan dan rahmat akan selalu menyertai mereka,dan Alloh akan menyebut nama-nama mereka disisi-Nya.Pada hadis yang lain di sebutkan:”sesungguhnya para malaikat meletakan sayapnya untuk para pencari ilmu dengan ridho berkat apa yang mereka lakukan,dan orang-orang yang berilmu akan selalu dimintakan ampunan oleh makhluk-makhluk yang ada di langit dan di bumi,sampai ikan-ikan di lautpun ikut memintakan ampunan untuknya,dan keutamaan orang yang berilmu dibanding dengan orang yang bodoh seperti keutamaan rembulan di tengah-tengah gemerlapnya bintang-bintang,sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi,beliau tidak mewariskan dinar ataupun dirham melainkan ilmu,maka barang siapa yang mau mengambilnya,dialah orang yang mendapatkan keuntungan yang besar”.

Ibnu Abbas pernah ditanya orang mengenai jihad,beliau menjawab:”apakah saya belum menunjukan kepadamu tentang apa yang bagus dari jihad?bangunlah masjid,pelajarilah al-qur’an dan sunah-sunah rosul di dalamnya,dan pahamilah masalah agama”.Mu’ad bin jabal pernah berkata:sebaik-baik majlis adalah yang tersebar hikmah di dalamnya,dan tersebar rahmat,dialah majlis ilmu.Hasan pernah berkata:seandainya tidak ada ulama,maka manusia itu seperti binatang saja,maksudnya para ulama adalah orang yang berilmu,mereka mampu mengeluarkan manusia dari posisi binatang ke posisi manusia.Imam Ahmad bin hambal pun pernah berkata:”kebutuhan manusia kepada ilmu itu lebih besar daripada kebutuhan mereka terhadap makanan ataupun minuman”.

baca lagi......

Memulai Hari yang Baru di Mesir

Negeri mesir adalah negeri yang aku impi-impikankan tuk aku kunjungi. Sebenarnya waktu kecil tak ada niat sama sekali,bahkan tak terbayang kalau aku mau ke negeri para nabi ini.Tapi semenjak aku sekolah di MAKN solo,baru timbul keinginan tuk berkunjung ke negeri kinanah ini.Sebenarnya yang kasih support dan masukan ke aku tuk berkunjung ke mesir ini adalah ustad-ustadku,beliau-beliau yang selalu memberikan semangat ,yang akhirnya sampai juga aku ke negeri para nabi ini.


Aku tiba di mesir tanggal 4 desember 2007,perasaann pun senang campur cape,gimana ngga cape,barang-barang yang dibawa banyak banget. Tepatnya tiba di mesir jam 8 malam,sekitar ada 30 an lebih deh yang bareng ma aku,waktu itu baru mulai masuk musim dingin.Minggu pertama,ku habiskan tuk mengurusi ijroat(urusan2 yang berhubungan dengan kampus),alhamdulilah selesai.Tapi tidak cuman itu,3 minggu berikutnya,ku abiskan tuk belajar muqoror,sebab awal bulan januari dah mulai ujian.Waktu itu memang aku anggap sebagai hari-hari menegangkan dan juga membosankan,gimana lagi coba,setiap hari baca muqoror(diktat sekolah),cape dechhhhhhh?

keluh kesahpun tidak bisa dihindarkan lagi,tanggal 5 januari kita ujian dan pada 19 januari ujian selesai.Hari-haripun terlalui dengan santai,karena liburan agak lama sekitar dua minggauan.Baru ketika sampai tanggal 16-17 mulai ada beberapa kegiatan semisal OPABA NU( kaderisasi tuk anak-anak baru yang berkultur NU),tak kusangka,namaku tertulis disana sebagai kandidat ketua untuk marhalah anak-anak baru itu.Akan tetapi dari sinilah aku dapat tambahan pengalaman dan juga banyak teman,sebelumnya juga ada acara semisal kaderisasi ini yaitu LPEEM di KSW(Keluarga Studi Walisongo),tapi yang ikut hanyalah orang-orang yang asalnya dari JATENG.Waktu itu juga,aku termasuk kandidat ketua,tapi kedua-duanya gagal,aku tidak terpilih jadi katua,tapi justru aku merasa lega,sebab kalau aku jadi ketua,aku belum merasa pantas,kurang pengalaman lagi.

Sekarang di bulan agustus ini,aku mempunyai kedudukan yang cukup bergengsi,what’s that?di KSW aku jadi pengurus di bidang media net,di NU,aku menjadi wakil ketua di marhalah el-husnami(hizbu syu’ban an-nahdiyyin al misr),terus di Informatika(salah satu kegiatan jurnalistik di masisir yang bergengsi),aku juga termasuk kru disana.semoga ini dapat berjalan seiring dengan studiku,sebab tujuan utamaku adalah studi not the others.

baca lagi......